"Everyone has a story to tell. There’s a reason why they are the way they are. So, before you start talking, please look in me, in my eyes of words, where I pour everything that crippling up inside my only heart that still beating alive. There will be some connections between our lines where we could meet up at some point, understand each other. Spread the love that once we had. Stay safe & stay alive."

First page of reality


One. Do not promise when you’re happy.
    Two. When you are angry, do not respond.
Three. Do not decide when you’re sad.
 Wisdom


Ini muka surat pertama tentang realiti.

Muka surat yang akan menerangkan kau apa maksud hidup sebenar.
Muka surat yang akan membuatkan tertanya, mengapa aku begini,
                                           -- sehingga kau baca hingga ke akhir.


Hidup; 
apa yang kau tahu tentangnya?

Mari aku ceritakan.

- Bagi aku, hidup ini banyak cabang, pilihan. Antara hidup dengan jalan ke syurga atau hidup 
  dengan jalan ke neraka. Maka, kau pilih. Kadang kita pilih untuk ke syurga tapi jalan ke
  neraka. Kau buat pilihan, dan kau harus tahu caranya dan jalannya. Bukan hanya, membabi
  buta. Mulut kata syurga tapi 'action' ke neraka. Nah, kalau gembira jangan berjanji. Karena 
  mungkin nanti kau lupa. Saat kau marah jangan membuat tindakan, kelak kau sendiri makan 
  dalam. Dan saat kau sedih jangan membuat keputusan karena saat sedih adalah waktu emosi
  kurang stabil, dan keputusan yang dibuat berkemungkinan 50% negatif. Apa lagi yang 
  kau mahu tahu tentang hidup? 


Hidup tiap manusia itu beda dengan manusia yang lainnya. 
Lalu, jika hidup kau senang jangan kau menilai hidup manusia yang sukar.

Apa kau pernah tahu jalan hidup seseorang?
yang kau tahu cuma jalan hidup kau dan apa mahunya diri kau.

Jadi mengapa harus wujud manusia yang suka "judging"?
Aku heran sekali.

Nah,
soal hidup aku juga kau tak perlu tahu dan biar Tuhan saja yang tahu.
Dan, tutup erat mulut kau jangan coba menilai.










Dan moga Tuhan bantu aku.

1 comment: